SRC

Senin, 27 September 2010

"Bikers Community" Mengamen Demi Kaum Dhuafa

(Berita Daerah-Sumatera)Selasa, 31 Agustus 2010
Berbeda dari hari-hari sebelumnya, sekelompok remaja "bikers community" yang biasanya mengendarai sepeda motor dengan ugal-ugalan di jalan raya Kota Dumai, Provinsi Riau, malam itu, sekitar pukul 21.00 WIB, mereka tampak riang dengan kegiatan mengamen.

Icha, salah satu perempuan dari dua yang ada di antara puluhan komunitas `bikers`, terlihat asyik dengan sebuah botol mini bekas minuman produk dalam negeri yang kembali diisikan dengan butiran biji beras.

Botol tersebut berada pada genggaman tangan kanannya. Setiap saat, perempuan berusia 16 tahun ini mengayunkan lengan kanannya hingga botol tersebut berbunyi nada kresek-kresek mengikuti irama gitar yang dipetik Toto, pria 20 tahun yang mengenakan topi `cowboy` dan celana jeans serta jaket bewarna biru tua.

Sementara Ocha, seorang perempuan 23 tahun yang mengenakan jilbab ungu, terlihat hanya sesekali menepukkan tangannya sambil tersenyum seraya menyapa sejumlah pengunjung kafe yang berada di emperan Jalan Ombak, Kota Dumai.

Sebuah lagu tentang realita kehidupan manusia ciptaan sang maestro, Iwan Fals, kemudian perlahan dilantunkan Eri, seorang pria 17 tahun yang berpenampilan acak-acakan, yang kemudian diikuti oleh pululuhan komunitas bikers lainnya.

Selesai menyanyikan sebuah tembang realita berjudul "Orang miskin" itu, Dimar, pria 24 tahun dengan sebuah kotak yang digenggam kedua lengannya, menuju satu per satu meja yang diisi oleh pengunjung kafe.

Beberapa tamu terlihat menyisihkan uangnya untuk dimasukkan ke dalam kotak yang digenggam Dimar. Namun, berapa di antara tamu-tamu kafe itu, juga ada yang hanya mengucapkan salam tanpa ada sesuatu apa pun yang diberikan.

Kegiatan yang dilakukan sejumlah remaja yang tergabung dalam komunitas bikers itu, selalu mereka lakukan setiap malam. Mereka berjalan dari kafe satu ke kafe lainnya, guna memungut sumbangan dari kaum mampu, untuk kemudian diberikan ke sejumlah kaum dhuafa (miskin) di kota itu.

"Hasil dari kegiatan ini akan kita belikan ke sejumlah barang keperluan shalat serta makanan dan minuman, untuk kemudian diberikan ke sejumlah kaum dhuafa yang membutuhkannya," kata Icha yang ditemui di sela-sela kegiatan sosialnya pada Minggu (29/8) malam itu.

Kegiatan ini, dikatakan Icha, sudah menjadi rutinitas tahunan dirinya dan teman-teman yang tergabung dalam "bikers community".

"Sebelumnya kami juga sudah melakukan pendataan kaum dhuafa secara langsung ke sejumlah wilayah Kota Dumai. Hal ini dilakukan agar apa yang kami berikan tepat sasaran," kata Toto.

Selama pendataan, ujar Ocha, ditemukan sedikitnya 920 kaum dhuafa yang terbagi atas tiga tingkatan. Yakni sangat memprihatinkan, memprihatinkan, dan cukup memprihatinkan.

"Untuk kaum dhuafa sangat memprihatinkan, ada sekitar 120 keluarga. Sementara untuk yang memprihatinkan, sedikitnya ada 300 keluarga, dan yang cukup memprihatinkan, ada lebih 500 keluarga," kata Ocha.

Seluruh kaum dhuafa tersebut, dikatakan Dimar, hampir rata-rata mengaku belum mendapat bantuan apa pun dari pemerintah setempat.

"Padahal, lebaran tinggal seminggu lagi," ujarnya.

"Kondisi ini yang sangat menyentuh kami dan menggerakkan kami untuk lebih peduli mereka. Mengamen, mengharapkan belas kasihan orang-orang mampu untuk kaum dhuafa yang membutuhkannya," ucap Icha yang mengakhiri percakapan, seraya berjalan menuju kesejumlah tempat keramaian lainnya di kota itu.

0 komentar:

Posting Komentar

Berlanganan Info Terbaru dari Src Masukkan Email anda disini

Delivered by SRC 003

Feed On Facebook